Kelas Kebakaran, Anggota DPRD Jabar Tinjau Lokasi dan Janjikan Bantuan

Karawang – Kebakaran melanda sebagian ruang kelas SDN Jayanegara 1, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, pada Sabtu (6/9/2025). Peristiwa ini diduga dipicu oleh api dari pembakaran sampah yang merembet hingga ke bangunan sekolah. Akibatnya, ruang administrasi serta ruang guru mengalami kerusakan cukup parah, sementara beberapa ruang kelas lain juga terdampak.

Keesokan harinya, Minggu (7/9/2025), anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Pipik Taufik Ismail, langsung meninjau lokasi kebakaran. Ia menyampaikan rasa prihatin sekaligus memastikan langkah cepat agar kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap bisa berjalan.

“Insya Allah untuk langkah taktis, saya akan berikan bantuan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) untuk menutup jendela yang hancur. Ini agar sementara waktu keamanan ruang kelas tetap terjaga, sambil menunggu bantuan resmi dari pemerintah,” ujar Pipik Taufik di lokasi.

Selain itu, Pipik juga meninjau progres pembangunan ruang kelas baru di SDN Jayanegara 1, yang sebelumnya telah diperjuangkan melalui aspirasi reses pada tahun 2024. Menurutnya, pembangunan itu merupakan bentuk komitmen agar sarana pendidikan di wilayah Karawang, khususnya Tempuran, terus meningkat.

Kepala SDN Jayanegara 1, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Ia berharap pemerintah daerah maupun provinsi segera turun tangan agar anak-anak bisa kembali belajar dengan nyaman tanpa terganggu kondisi pasca kebakaran.

Peristiwa kebakaran sekolah di Karawang bukanlah yang pertama. Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, kejadian serupa beberapa kali terjadi akibat pembakaran sampah atau korsleting listrik. BPBD pun mengingatkan agar sekolah-sekolah meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan standar keamanan lingkungan, terutama terkait pengelolaan sampah dan instalasi listrik.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang menyatakan akan segera melakukan asesmen kerusakan untuk diajukan ke pemerintah provinsi dan pusat. Bantuan darurat berupa tenda belajar dan perlengkapan sekolah juga dipersiapkan sebagai alternatif agar kegiatan belajar tidak terhenti.

Kebakaran ini menjadi pengingat bahwa selain infrastruktur pendidikan yang layak, faktor keamanan dan manajemen lingkungan di sekolah juga sangat krusial. Masyarakat sekitar pun diimbau untuk lebih berhati-hati dalam aktivitas pembakaran, mengingat lokasi sekolah-sekolah di pedesaan kerap berdekatan dengan lahan terbuka yang rawan api.

Leave a Comment